Senin, 28 Maret 2011

pagelaran maret

pagelaran bulan maret ini menampilkan dalang dari lubuk linggau yaitu ki purwoko dan ki rakis dari palembang

kedua dalang ini menampilkan lakon sesaji raja suya

pagelaran ini di hadiri oleh ketua pepadi sumatra selatan beserta anggota pepadi sumatra selatan.

klik .... (untuk kisah lengkap)

pagelaran februari

pagelaran wayang pada bulan februari ini menampilkan ki cahyo wibisono dan ki agung suryono dalam lakon BABAD ALAS WONOMARTO   klik..... (untuk kisah lengkapnya}


kedua dalang ini tampil memukau dihadapan para penonton di aula RRI palembang








tidak ketinggalan pula pagelaran wayang palembang selama 1 jam yang dibawakan oleh Kgs Wirawan





pagelaran ini di siarkan secara langsung oleh stasiun RRI palembang ...

Minggu, 27 Maret 2011

pagelaran januari



Ketiganya, Ki Suparno Wonokromo (ketua Pepadi Sumsel), Ki Eko Wahyu (ketua Pepadi Muara Enim) dan Ki Budi Sulistiono (ketua Pepadi Lubuklinggau). “Lakon yang akan ditampilkan Gatotkoco Winisudo,” ungkap Ki Suparno Wonokromo, kepada wartawan koran ini, kemarin.
    Acara pelantikan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Yang melantik pengurus Pepadi Sumsel periode lima tahun ke depan ini adalah Ketua Pepadi Pusat, Eko Cipto. Ada 300 tamu yang diundang. Mulai pengurus Pepadi kabupaten/kota hingga Gubernur dan para pejabat pemerintahan di Sumsel.
    “Kita berharap semua undangan bisa hadir,” katanya lagi. Sedangkan pementasan wayang kulit akan dimulai sekitar pukul 21.30 WIB. Ketiga dalang berkolaborasi lakon Gatotkoco Winisudo hingga jelang fajar.
    Bagaimana kisah lakonnya? Diceritakan Ki Suparno, lakon bermula dari Kahyangan yang menjadi kerajaannya para dewa. Di sana, terjadi goro-goro (huru-hara). Sebagai raja para dewa, Batara Guru bertanya kepada patih kahyangan, apa yang menyebabkan goro-goro itu terjadi.
    Sang patih bernama Batara Narada pun menjelaskan kalau huru-hara disebabkan karena ada manusia (Gatotkoco) yang bertapa di Gunung Kailoso. Pertapaan itu dimaksudkan karena Gatotkoco ingin menjadi rajanya para dewa. Ini tentu saja membuat Batara Guru marah dan melarang pertapaan Gatotkoco.
    Ia pun meminta Batara Durga untuk membunuh Gatotkoco. Batara Durga menyuruh raja dasar laut bernama Nogo Bagindo. Dalam pertarungan sengit, akhirnya Gatotkoco kalah dan karena kelelahan jatuh di Gunung Jamur Dipo, lalu pingsan.
    Kemudian, Gatotkoco ditolong Batara Narada dan dibawa ke kayangan. Di sana, Gatotkoco dihadapkan pada Batara Guru. Nasib Gatotkoco yang ingin menjadi raja para dewa ditentukan. “Pada akhirnya, Gatotkoco tidak jadi dibunuh. Bahkan ia akhirnya menjadi raja para dewa,” tukas Ki Suparno.
     Terkait pelantikan pengurus Pepadi Provinsi Sumsel, Ki Suparno Wonokromo yang dipercaya sebagai ketua lima tahun ke depan mengatakan, sudah punya rencana program kerja yang akan dilakukan nantinya. Salah satunya, menghidupkan dan mengembangkan seni perwayangan di Sumsel.
    “Kita akan coba lebih sering menggelar pertunjukkan wayang agar masyarakat Sumsel lebih tahu, kenal, menyenangi dan mencintai wayang sebagai salah satu kesenian yang ada,”bebernya. Kedua, saat ini kepengurusan Pepadi baru terbentuk pada tujuh dari 15 kabupaten/kota plus provinsi.
    “Nah, dalam lima tahun masa bakti kepengurusan Pepadi Sumsel, kita akan bentuk pengurus pada daerah-daerah yang belum punya pengurus,” cetus Ki Suparno. Ketiga, untuk meningkatkan kemampuan seni perdalangan di Sumsel, akan diadakan sarasehan/seminar dengan mengundang dalang-dalang top dari Jawa. Dalam kesempatan itu, para dalang akan berbagi ilmu. “Mungkin tidak bisa melebihi kemampuan mereka, tapi minimal bisa sama,”pungkasnya.
Sekretaris Pepadi Sumsel H Joko Imam Sentosa menambahkan kolaborasi tiga dalang ini memberikan arti bahwa ke depan Pepadi Sumsel ingin membangun seni pedalangan lebih luas. ”Kami akan gali potensi-potensi muda atau pedalang-pedalang cilik yang ada di Sumsel. Selain itu kami juga berencana untuk kembali menghidupkan wayang Palembang,” timpal Joko.
         Ditambahkan mantan Sekda Kota Lubuklinggau itu, agenda Pepadi Sumsel kedepan untuk menghidupkan Pepadi daerah kabupaten/kota. Mengingat saat ini masih berdiri enam kabupaten kota. Yakni Palembang, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Lubuk Linggau dan Musi Rawas. “Selain itu, kami juga bergerak untuk menghidupkan sangar seni yang ada di kabupaten/kota tentunya bekerja sama dengan Pujasuma Sumsel,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pujasuma Sumsel itu.  (46/mg42)

from www.sumeks.co.id

Sabtu, 12 Februari 2011

perkembangan wayang di jaman Globalisasi

 Di era globalisasi ini wayang masih menjadi tontonan yang sering menjadi tontonan yang mempunyai tatanan yang menjadi tuntunan .

 Banyak sekali wayang yang telah di kembangkan, baik dari sang Dalang, pengrawit (orang yang memainkan alat musik jawa), waranggana/sinden, pengrajin wayang, dll. Diantaranya:


wayang Rai Wong karya Ki Enthus Susmono


wayang krucil


wayang golek dari jawa barat


wayang beber

wayang golek menak

wayang sandosa

Jumat, 11 Februari 2011

cerita yang dapat di ilhami dari sosok wayang / karakter wayang

 Banyak sekali lakon / cerita yang dapat diambil dari pagelaran wayang kulit, dan salah satu buku yang memuat cerita tentang wayang adalah Pustaka Raja purwa ( lihat di wikipedia).

  * contoh lakon-lakon dalam wayang purwa :

  1. Manikmaya, yaitu cerita mengenai Manik (Bathara Guru di kahyangan) dan Ismaya (Semar di alam marcapada/dunia).
  2. Watugunung, yaitu cerita mengenai Raden Buduk dari kerajaan Gilingwesi yang mengawini ibunya sendiri.
  3. Mumpuni, yaitu cerita mengenai perkawinan antara dewi Mumpuni dan bathara Yamadipati.
  4. Wisnu krama
  5. Bambang Kalingga/Sekutrem
  6. Palasara krama
  7. Dewabrata
  8. Pandu lair
  9. Narasoma kawin
  10. Puntadewa lair
  11. Suyudana lair
  12. Bima bungkus
  13. Arjuna lair
  14. Yamawidura kawin
  15. Pandhu papa
  16. Palgunadi
  17. Bale sigala-gala
  18. Babad alas Wanamarta
  19. Arimba
  20. Mustakaweni
  21. dll
 Cerita/lakon tersebut telah ada sejak jaman wali songo hingga di kembangkan oleh para pujangga-pujangga di tanah jawa.

Kamis, 10 Februari 2011

tehnik gerakan yang indah dihayati dari sosok wayang

 tehnik-tehnik yang enak dan luwes dipandang oleh setiap penonton yang sedang menghayati tehnik gerak dari wayang yang dimainkan oleh sang dalang.

 hal tesebut merupakan salah satau bentuk seni dari pewayangan, selain itu wayang juga mempunyai seni berupa keindahan tatahan yang di buat sedemikian rupa oleh sang penatah. Untuk lebih memperindah maka tercipciptalah seorang penyungging. Penyunging adalah seorang yang mahir dalam mewarnai wayang / mulas (bs.jawa).


keindahan wayang jika dilihat dari sisi balik layar /kelir (bs.jawa)


 tehnik-tehnik yang indah oleh seorang dalang ( Ki Manteb Soedarsono)